Siapa yang kentut ?

Tidak disangka dan dinyana, aku kok ya baru beberapa hari di Jakarta, sekarang sudah kembali lagi di Rig (di mana minggu lalu aku juga berkunjung ke sini). Aku sampai di Surabaya kemarin malam, dan pagi ini baru naik di Rig, karena ada beberapa mesin yg crash, ditambah ada beberapa mesin terserang virus.

Rencananya kunjungan kali ini cuma sehari, karena aku ingin weekend di rumah. Besok sabtu ada janji dengan tukang gorden dan tukang filter air. Oleh karenanya, aku tidak menyia-nyiakan waktu dalam kunjungan kali ini, begitu on board aku langsung ganti baju dan mulai bekerja.

Seperti biasa, aku meletakkan kompie-ku di ruang safety officer dan duduk di sana bersama Rig Manager dan Safety Officer-nya. Mesin2 yg kena virus sudah kubersihkan, dan virusnya sudah kumasukkan ke tempat sampah. Sementara sebuah mesin yg crash karena power black out juga sudah aku bereskan dengan recovery console. Tugasku selesailah sudah, tinggal tugas lainnya yaitu membaca e-mail dan membalas yg perlu dibalas (termasuk e-mail chattingan juga tentunya).

Sedang asyik2nya bekerja di depan kompie, tiba2 kok aku dengar suara kentut keras sekali dan berturut-turut dari belakangku. Dan di belakangku ternyata si Rig Manager sedang berdiri. Wealah, padahal aku sedang makan apel saat itu. Kok ya kentutnya bunyinya nggak berhenti-berhenti. Dalam hati kupikir,”ini bule memang katup-nya udah longgar atau gimana ? kok kentut brebet-brebet kayak gitu cuek aja, di depan umum lagi !! @#$!#$”.
Dalam hati aku terpikir,”Apakah benar ya kata temanku bahwa buat orang Bule kentut di depan umum itu bukanlah sesuatu masalah yg melanggar kesopanan ?”
Ya sudahlah kalau memang begitu, aku cuek saja membiarkan si Rig Manager kentut tiada henti sambil terus bekerja.
Akhirnya si Rig Manager keluar ruangan, dan kentut-pun berhenti.

Tak beberapa lama kemudian, seorang supervisor lain masuk ke ruangan. Eh tiba2 kok bunyi kentut itu terdengar lagi. Kali ini keluar dari si supervisor. Dalam hati aku membatin,”gile bener, bule-bule di sini kok kerjanya kentut melulu ya ? apa sekarang lagi musim masuk angin apa ?”
Kali ini aku tidak sedang begitu sibuk bekerja, dan aku menyempatkan diri menengok ke belakang (tidak seperti sebelumnya). Aku melihat si supervisor celingak-celinguk dan berkata, “Not me !!!”
(dengan wajah membela diri)

Tiba2 Safety Officer tertawa terbahak-bahak. Dan dia langsung buka rahasia bahwa yg bunyi itu adalah toy yg dibelinya di kampung halamannya. Toy itu namanya “Remote controlled Fart Machine”, yaitu sebuah mainan yg bisa mengeluarkan bunyi kentut, dan untuk mengaktifkannya bisa dikontrol dengan sebuah remote. Speaker tersebut diletakkannya di dekat meja, tempat di mana orang biasa berdiri di dekat situ. Jadilah si Rig Manager dan Supervisor korban mainan kentut-kentutan itu.

Aku juga ngakak mati2an setelah mengetahui rahasia itu. Siwalan, tadi kupikir si Rig Manager kentut beneran. Rupanya cuma Fart Machine.
Dan yg membuatku lebih ngakak lagi, mesin itu juga dipasang temanku di pesawat. Ketika Pramugari lewat, remote-nya dia aktifkan. Aku ndak bisa bayangkan bagaimana pucatnya wajah si Pramugari sambil bilang “not me !!.. not me !!!”

Wah, orang bule mainannya ada-ada aja ya ? Andai mesin itu ada di Jakarta, aku akan beli satu, dan akan kupasang di conference room. Nanti kalau ada rapat remote-nya aku pencet. Asyik banget kali ye ? πŸ™‚

7 respons untuk β€˜Siapa yang kentut ?’

Add yours

  1. Kentut pun memenuhi hukum kekekalan energi.

    Katakanlah energi yang terkandung pada kentut (sebelum keluar) adalah 100% maka dia akan keluar dan terkonversi (terutama) menjadi dua energi, yaitu energi bunyi dan energi bau (tentunya kita juga bisa memastikan adanya losses. Maka, semakin besar suara kentut anda (energi bunyi, misalnya 80%) maka semakin tidak bau (energi bau, misalnya 18%, sehingga losses 2%) kentut anda…

    kesimpulan: mending mana? kentut kenceng tapi gak bau, atau kentut diam2 tapi bau menyengat?…

    *HALAH!*…
    maap bang al, udah bikin rusuh … permisi…

    Suka

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.

Atas ↑